Ini Rangkuman Pertemuan Menkeu Di Sela-Sela Spring Meetings IMF-WBG 2019
By Abdi Satria
nusakini.com-Washington D.C-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan rangkuman keseluruhan kunjungannya ke New York di sela-sela Spring Meetings IMF-WBG 2019 yang telah diselenggarakan pada 12-14 April 2019 silam di Washington D.C, Amerika Serikat.
Pertama, ia bertemu dengan para filantropis Indonesia dan filantropis Bloomberg maupun filantropis lainnya yang diundang oleh Bloomberg di New York. Dalam pertemuan tersebut, Menkeu memaparkan pembentukan SDGs Indonesia One, yaitu sebuah platform kolaborasi swasta, pemerintah dan filantropi untuk menyatukan upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia.
"Untuk menyatukan pemikiran bagaimana kita menggunakan resource yang ada untuk meningkatkan dampak pembangunan melalui resource yang mereka miliki, bagaimana kita berkolaborasi. Kita telah membentuk SDG Indonesia One. Suatu platform bersama agar para pihak swasta, filantropis dan pemerintah sendiri bersama-sama mencapai tujuan pembangunan yang tertulis dalam SDGs," jelasnya.
Kedua, Menkeu bertemu mahasiswa di Columbia University baik yang didanai oleh beasiswa LPDP maupun non LPDP yang dilanjutkan dengan bertemu seluruh penerima beasiswa LPDP di sekitar New York di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). Ia salut dengan semangat belajar para mahasiswa Indonesia untuk optimis membangun negerinya di masa depan terutama dalam era digital.
"Sebagian mendapatkan beasiswa LPDP, sebagian mendapat beasiswa maupun sumber dana yang lain. Namun yang paling penting adalah optimisme yang dimiliki para mahasiswa dalam melihat Indonesia hari ini dan ke depan mengenai bagaimana Indonesia akan terus mengejar kemajuan meningkatkan kesejahteraan terutama dalam era digital. Saya bangga bahwa mereka memiliki semangat yang sangat besar untuk memajukan Republik Indonesia," jelasnya.
Selanjutnya, Menkeu berkesempatan memberi kuliah umum di Cornell University, sebuah universitas yang prestisius yang memiliki jejak rekam yang baik termasuk mengenai studinya tentang Indonesia. Di sana, ia dan dosen Cornell University membahas ekonomi digital, kebijakan yang sesuai untuk mengantisipasi perubahan teknologi dan bagaimana menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar lebih siap menghadapi era digital.
Terakhir, ia menjelaskan kebijakan Presiden Jokowi termasuk pemberian beasiswa untuk seluruh masyarakat yang kurang mampu, peningkatan anggaran kesehatan dan menciptakan jaminan nasional berkelanjutan. Ia juga menyebutkan mengenai peningkatan dana riset juga insentif bagi perusahaan dalam melakukan Research & Development (R & D) maupun inovasi. (p/ab)